kita pasti tau kalo dalam waktu dekat ini akan dilaksanakannya pesta demokrasi (pemilu) bagi rakyat Indonesia. Di kondisi Indonesia yang menjadi negara dengan penduduk termuda di dunia karena 60% penduduknya berusia dibawah 30 tahun dan hanya 6% yang berusia di atas 60 tahun, dapat diasumsikan bahwa banyak sekali pemilih muda di Indonesia ini.
Namun yang perlu dipertanyakan, sudah selektifkah para pemilih muda dalam menentukan wakilnya ? sudah objektifkah ?
opini saya mengenai hal ini menyatakan bahwa mayoritas pemilih muda HANYA sekedar ikut memilih tanpa mengenali calon secara mendalam. mungkin beberapa remaja memiliki alasan memilih hanya karena sang calon tersebut lebih sering muncul di layar kaca, atau mungkin ada hubungan kekerabatan, dan mungkin mereka memilih calon tersebut karena mereka mendapatkan sebuah keuntungan (rational choice).
mengangkat opini ini, saya tengah berusaha mengumpulkan data-data melalui kuisioner untuk mengetahui bagaimana tingkat partisipasi pemilih muda dalam pesta demokrasi RI. di kuisioner saya membatasi ruang lingkup penelitiannya di area Universitas Brawijaya Malang, semoga dalam penelitian kecil-kecilan ini dapat menguatkan opini saya. Dan semoga dengan hasil penelitian nanti dapat memberikan solusi untuk merubah perilaku pemilih muda yang hanya terkesan ikut-ikutan menjadi pemilih yang objektif dan mengurangi tingkat golput. Karena 1 suara menentukan masa depan Republik Indonesia.
Pilihanmu, Masa Depan Negeriku.