Sabtu, 30 Juni 2012

Ayah :')

senyum itu.yap, mungkin hanya senyuman saat itu yang membuatku terharu. saat dimana aku melihat sosok ayahku yang memaparkan senyumnya.
ditengah waktu aku dan ayah berjualan, ayah pengen sarapan. silahkan ayah. lalu aku melihat sosok pria paruh baya itu duduk di trotoar, dibawah pohon sambil menikmati sebungkus nasi dan esteh. layaknya orang yang begitu lelahnya setelah bekerja. memang benar. ayahku mungkin lelah bekerja. tetap ku pandangi sosok ayahku yang duduk disitu. sosok pria yang selama ini menghidupiku dengan keringatnya. yang selalu membela dan mendukungku. yang selalu mengkhawatirkanku. sejenak hatiku terenyuh dalam suasana haru. masih dalam keadaan memandangi ayah. tampak raut wajah lega begitu dia telah menghabiskan bungkusan nasi itu dan meneguk segelas esteh. ayah menikmati udara yang berhembus cukup sejuk pagi itu.
tiba-tiba teringat masa-masa dimana aku selalu bersama ayah. bermain. bercanda. melepas tawa. bahkan saat tidur pun aku selalu ditemani ayah. beberapa tetangga pun menganggapku anak yang selalu dimanja oleh ayah. entahlah. mungkin mereka berkata benar. semua yang aku minta selalu dikabulkan oleh ayah. walaupun itu tidak disetujui oleh mamaku. aku selalu memaksa ayah untuk menuruti apa yang aku pinta. selalu meminta pembelaan ayah saat aku dimarahi sama mama karena kesalahanku. ya. benar. walaupun ayah mengetahui aku dalam posisi bersalah, ayah tetap membelaku. "wes ta la bu, dia masih kecil, masih masa-masa nakal." kata-kata itu yang selalu aku dengar saat ayah membelaku. tapi ayah bukan hanya membelaku. tapi ayah selalu mengkhawtirkanku. saat aku harus pulang malem karena latian marchingband ayah setia menungguku didepan rumah sambil duduk di plesteran *lantai* ayah selalu menungguku walaupun dia harus menungguku sambil tertidur disitu.mungkin aku anak yang tidak berbakti. sudah tau ayah menungguku yang pulang sudah melewati jam malam *jam 10 malam* tapi aku tetap pulang lebih malam seakan aku tak peduli ayah menungguku berjam-jam.
melihat ayah yang duduk bersandar di pohon sambil bernafas yang sedikit tidak teratur. membuatku membayangkan kala ayah harus menjalani operasi saat pembuluh darah di jantungnya terjepit dan membuat ayah susah nafas. ya. ayahku memiliki penyakit jantung yang telah menjalani operasi pemasangan ring dijantung pada tahun 2011 lalu. oleh karena itu ayah tak lagi boleh bekerja terlalu berat. disaat itulah untuk pertama kalinya aku melihat ayah meneteskan airmata. ayah bilang kalo dia takut menghadapi operasi kali ini. ayah takut tak bisa melihat mama dan aku lagi. ayah tak bisa melihatku memakai baju wisuda dan membuat bangga ayah. ayah tak bisa menjadi wali dipernikahanku nanti. sontak aku langsung meneteskan airmata. kupeluk ayah. aku berbisik, " ayah tenang ya, insyaAllah gak ada apa-apa kok. Ayah bakalan sembuh." aku berusaha tampak tegar saat itu. aku ingin ayah tenang saat operasi. aku ingin ayah yakin kalo dia akan melihatku kembali. Allah mendengarkan doaku, mama, ayah dan smuanya. Ayah sukses dioperasi. Alhamdulillah, Terimakasih ya Allah. Dan hingga saat ini, ayah tetap bisa beraktifitas walaupun jantungnya akan kumat kalo terlalu banyak pikiran. kakinya bengkak kalo kecapekan. tapi setidaknya aku masih memiliki waktu untuk membuat bangga ayah.
ayah, maafin aku. aku terlalu banyak dosa ke ayah. selalu ngerepotin ayah. bahkan pernah ngelawan ayah sampe akhirnya ayah kumat. maaf mungkin sampe saat ini aku belum membuat ayah tersenyum bangga dengan apa yang aku lakukan saat ini. tapi aku berjanji suatu saat aku akan membuat ayah bangga memiliki anak seperti ku. aku akan selalu berusaha untuk itu. dan untuk hari ini. Sabtu, 30 Juni 2012 aku mau mengucapkan selamat ulang taun ayah, you the best, you're my everything, semoga di usia 55 taun ini ayah diberi kesehatan agar bisa melihat anakmu ini berhasil nantinya. amin. I LOVE YOU AYAH.

Tidak ada komentar: