saat daftar ulang kemarin (16/7/2012) aku duduk disamping anak namanya Rizka. awalnya saling diem sih sampe akhirnya aku beraniin ngomong "ketrima jurusan apa mbak ?" dia jawab" ilmu komunikasi" deg ! mendadak perasaan iri itu kembali muncul. kenapa aku gak termasuk salah satu dari dia sih ? kan aku pengen banget masuk komunikasi. keinginan selama SMA dan ternyata ketemunya malah Ilmu Politik ! akhirnya aku coba buat berusaha jaga kendali. mencoba kembali bersyukur dengan jalan yang sudah diberikan oleh Allah. sukses. gak lama setelah menenangkan diri, orang depanku malah cerita gimana asiknya masuk komunikasi, bahkan dia bilang mending komunikasi daripada politik. sontak aku rada geram dong. orang itu semakin membuatku ragu buat ngambil prodi ini. mending gue pulang aja deh. gak usah kuliah. percuma ! tapi disisi baikku berkata belum tentu dia lebih sukses dari kamu. memang peluang kerja komunikasi lebih luas tapi sapa tau aja kamu justru jadi bos dari mereka. semakin lama terasa perang batin di jiwaku. antara aku harus menerima keadaan atau aku harus menolak keadaan. butuh waktu lama. tiba-tiba aku teringat ayah. ya. lagi-lagi ayah. sosok yang terus membanggakanku di depan orang-orang bahwa aku msuk prodi ilmu politik. yang menyanggah pendapat orang kalo politik itu kesempatan kerjanya dikit. saya percaya garis tangan anak saya adalah sukses di politik. waw. justru ayah yang yakin disini. soooo ? kenapa gue sendiri kudu gak yakin ?
Ya Allah, tambahkan keyakinanku bahwa Kau telah menyiapkan rencana terbaik di balik semua ini. Karena aku ingin membuat bangga Ayahku. amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar