Kamis, 27 Desember 2012

HUBUNGAN ANTARA POLITIK DAN PSIKOLOGI (UAS)


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam lingkup sosial. Sedangkan ilmu psikologi umum adalah ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan pada manusia, atau dapat dikatakan ilmu yang mempelajari tentang manusia pada lingkup individu. Ilmu politik berkaitan erat dengan ilmu psikologi umum. Bahkan bisa dikatakan bahwa psikologi umum adalah ilmu yang harus dikuasai oleh seseorang sebelum ia belajar ilmu politik. Ilmu psikologi yang berkaitan erat dengan ilmu politik adalah psikologi sosial (pengkhususan ilmu psikologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dan masyarakat, khususnya faktor-faktor yang mendorong manusia untuk berperan dalam ikatan kelompok atau golongan).
Kegunaan psikologi dalam analisa ilmu politik dapat kitaketahui apabila kita sadar bahwa analisa sosial politik diisi dan diperkuat dengan analisa hal-hal kecil yang menjadi bagian dalam bidang politik itu sendiri. Dengan menggunakan psikologi umum, ilmu politik dapat menganalisa dengan lebih detail makna dan peranan orang-orang yang terjun di dalamnya, dan juga bisa menganalisa ciri-ciri kepribadian orang-orang yang mempunyai kekuatan lebih di bidang itu yang memungkinkannya memainkan peranan besar dalam sebuah daerah atau negara. Psikologi terutama psikologi umum juga dapat memberikan penjelasan mengenai bagaimana sebuah sensasi orang-orang yang mempunyai kekuasaan bisa menimbulkan persepsi pada masyarakat, sehingga memunculkan reaksi yang berbeda-beda antara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya.
    1.2 RUMUSAN MASALAH
    1. APAKAH HUBUNGAN ANTARA PSIKOLOGI UMUM DENGAN ILMU POLITIK ?
    2. BAGAIMANA INTERAKSI SOSIAL MELALUI DEBAT TERBUKA ?
    3. APA SAJAKAH EMOSI YANG MUNUL PADA SAAT PELAKSANAAN DEBAT TERBUKA ?
    4. PERSEPSI DAN SENSASI APAKAH YANG MUNCUL DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA ?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. ILMU POLITIK
  • Roger.F.Soltau,ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari negara,tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu, hubungan antara negara dengan warga negaranya serta dengan negara-negara lain.
  • J.Barents,ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan suatu negara yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, ilmu politik mempelajari negara-negara itu melakukan tugas-tugasnya.
  • Miriam Budiardjo,ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari tentang perpolitikan. Politik diartikan sebagai usaha-usaha untuk mencapai kehidupan yang baik. Orang Yunani seperti Plato dan Aristoteles menyebutnya sebagai en dam onia atau the good life(kehidupan yang baik).
  • Goodin,ilmu polituk merupakan penggunaan kekuasaan sosial secara paksa. Jadi, ilmu politik dapat diartikan sebagai sifat dan sumber paksaan itu serta cara menggunakan kekuasaan social dengan paksaan tersebut.
  • Sri Sumantri,ilmu politik adalah pelembagaan dari hubungan antar manusia yang dilembagakan dalam bermacam-macam badan politik baik suprastruktur politik dan infrastruktur politik.
  • Isjware,ilmu politik adalah perjuangan untuk memperoleh kekuasaan atau teknik menjalankan kekuasaan-kekuasaan atau masalah-masalah pelaksanaan dan kontrol kekuasaan / pembentukan dan penggunaan kekuasaan.
  • Ossip K.Flechteim,ilmu polotik adalah ilmu sosial yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari negara sejauh negara merupakan organisasi kekuasaan,beserta sifat dan tujuan gejala-gejala kekuasaan lain yang tak resmi yang dapat mempengaruhi negara.

2.2. PSIKOLOGI
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari kata-kata Yunani : psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa.
  • Menurut Gardner Murphy (1929) Psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.
  • Menurut Boring, Edwin G, Herbert S. Langfeld, Harry P. Weld, (1948) Psikologi adalah studi tentang hakikat manusia.
  • Menurut Clifford T. Morgan (1966) Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan
  • Dapat disimpulkan bahwa Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.

2.3. EMOSI
Selain dipengaruhi oleh penginderaan (persepsi) dan pikiran, perilaku manusia juga disertai oleh perasaan atau emosi. Perasaan itu bisa positif (senang) atau negatif (tidak senang). Perasaan senang atau tidak senang yang selalu mewarnai perilaku-perilaku kita sehari-hari itu , ketika masih dekat pada tataran biologi dan fisiologi/faal disebut warna afektif (affective tone). Warna afeksi ini kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah atau samar-samar saja. Dalam hal warna afektif yang kuat, maka perasaan-perasan menjadi lebih mendalam, lebih luas dan lebih terarah, dan sudah mencapai tingkat mental atau psikologi, tidak lagi pada tingkat biologi atau fisiologi saja. Perasaan-perasaan yang seperti ini disebut emosi. Bebrapa macam emosi antara lain gembira, bahagia, terkejut, jemu, benci, was-was dan sebagainya.
2.4. SENSASI
Sensasi berasal dari kata “sense” dalam bahasa Inggris yang berarti alat penginderaan, yang menghubungkan organisasi dengan lingkungannya.
  • Menurut Dennis Coon proses sensasi terjadi bila alat-alat indera mengubah informasi menjadi impuls-impuls saraf dengan bahasa yang dipahami otak.
  • Menurut Benyamin D. Wolman sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis dan konseptual.

2.5. PERSEPSI
Persepsi adalah kemampuan seseorang untuk membeda-bedakan, mengelompokkan, dan memfokuskan stimulus. Persepsi berlangsung saat seseorang menerima stimulus dari dunia luar yang di tangkap oleh organ-organ bantunya yang kemudian masuk ke dalam otak. Didalamnya terjadi proses berpikir yang pada akhirnya terwujud pada sebuah pemahaman. Pemahaman ini yang kurang lebih disebut persepsi.

2.5. INTERAKSI
  • Menurut Homans (dalam Ali, 2004:87) mendefinisikan interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain yang menjadi pasangannya. Konsep yang dikemukakan Homans ini mengandung pengertian bahwa interaksi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam interaksi merupakan suatu stimulus dalam tindakan individu lain yang menjadi pasangannya.
  • Menurut Shaw interaksi sosial adalah suatu pertukaran antarpribadi yang masing-masing orangmenunjukkan perilakunya satu sama lain dalam kehadiran mereka, dan masing-masing perilaku mempengaruhi satu sama lain.

2.6. SOSIALISASI POLITIK
  • Menurut Ramlan Surbakti sosialisasi politik merupakan sikap dan orientasi politik anggota masyarakat. Menurut Ramlan Surbakti, dari segi metode penyampaian pesan, soaialisasi politik dibagi menjadi dua, yaitu:
  • Pendidikan politik
  • Indroktrinisasi politik
  • Menurut Richard E. Dawson sosialisasi politik adalah suatu pewarisan pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pandangan politik dari orang tua, guru, dan sarana-sarana sosialisasi lainnya terhadap warga negara baru dan mereka yang menginjak dewasa.
  • Menurut Gabriel Abraham Almond sosialisasi politik adalah proses dimana sikap-sikap politik dan pola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk dan juga sebagai sarana bagi suatu generasi untuk menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan-keyakinan politik pada generasi berikutnya.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN ILMU POLITIK
Psikologi umum berkaitan erat dengan ilmu politik. Dalam psikologi umum dijelaskan banyak hal mengenai manusia yang menjadi dasar dari ilmu politik, di antaranya adalah mengenai sensasi, persepsi, dan reaksi.
Orang-orang yang mempunyai kekuasaan lebih dalam teritorial sebuah wilayah, baik itu tingkat daerah atau tingkat pusat, mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk membuat sensasi kepada masyarakat luas, baik itu untuk kepentingan politik bagi dirinya sendiri ataupun karena hal lain. Sensasi yang dilakukan oleh para tokoh politik bisa berupa aksi yang pro rakyat, bisa melalui inovasi baru dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru, bisa berupa aksi sosial yang peduli rakyat, atau dengan cara yang lain. Masing-masing dari sensasi yang diberikan oleh para tokoh politik pasti mempunyai tujuan dan maksud tertentu. Ada yang memang murni karena keinginan, ada juga yang karena kepentingan politik, seperti halnya pencitraan dan lain sebagainya.
Setelah adanya sensasi yang ditimbulkan oleh para tokoh politik, pasti akan muncul yang namanya persepsi publik. Ada bemacam-macam persepsi yang akan masyarakat berikan sebagai tanggapan adanya sensasi tersebut. Hal ini dikarenakan kemampuan masyarakat yang berbeda-beda mengenai sensai itu, dan juga dipengaruhi oleh kepribadian masing-masing anggota masyarakat. Seseorang yang mempunyai kepribadian yang kritis akan dengan cepat tanggap terhadap sensasi itu. Mereka akan mengolah dengan sedemikian rupa dan tidak menerimanya dengan mentah-mentah. Jenis orang-orang seperti ini akan sangat sulit diprovokasi. Mereka cenderung berpikiran panjang, dan berorientasi pada tujuan, manfaat, dan kerugian. Berbeda dengan orang-orang yang mempunyai kepribadian cenderung berpikir pendek, mereka akan membiarkan sensasi itu mempengaruhi pola pikiran mereka, sehingga akan dengan sangat mudah mengambil tindakan. Orang-orang seperti ini tentunya akan sangat mudah teprovokasi.
Setelah adanya sensasi, manusia akan menerimanya untuk kemudian dicerna secara akal sehat, dan akan muncul yang namanya reaksi. Reaksi bisa diartikan sebagai aksi yang disebabkan oleh adanya aksi lain yang lebih dulu terjadi. Karena kepribadiansetiap orang berbeda, maka pemikian mereka pun akan berbeda. Hal ini dapat dilihat dari berbagai macam reaki yang ditimbulkan oleh adanya sebuah sensasi.
Psikologi merupakan ilmu yang mempunyai peran penting dalam bidang politik, terutama yang dinamakan “massapsikologi”.
Justru karena prinsip-prinsip politik lebih luas daripada prinsip-prinsip hukum yang meliputi banyak hal yang berbeda di luar hukum dan masuk dalam yang lazim dinamakan kebijaksanaan, bagi para politik, sangat penting apabila mereka dapat menyelami kedalam jiwa dari rakyat pada umumnya, dan golangan tertentu pada khususnya, bahkan juga dari oknum tertentu.
Kerap terdengar suara dalam masyarakat bahwa tindakan tertentu pemerintah dinyatakan psikologis kurangbaik. Biasanya, suara seperti ini tidak dijelaskan lebih lanjut, dan orang-orang dianggap dapat menangkap apa yang dimaksudkan. Selain memberi berbagai pandangan baru dalam penelitian mengenai kepemimpinan psikologi sosial dapat pula menerangkan sikap dan reaksi kelompok terhadap keadaan yang dianggapnya baru, asing ataupun berlawanan dengan konsentrasi masyarakat mengenai gejala sosial tertentu.
Psikologi juga bisa menjelaskan bagaimana sikap (attitude) dan harapan (expectation) masyarakat dapat melahirkan tindakan serta tingkah laku yang berpegang teguh pada tuntutan sosial (conformity). Salah satu konsep psikologi yang digunakan untuk menjelaskan prilaku untuk memilih pada pemilihan umum adalah berupa identifikasi partai. Konsep ini merujuk pada konsepsi pemilih atau partai-partai yang ada atau keterikatan emosional pemilih terhadap partait ertentu.
Untuk memahami perilaku, bisa digunakan beberapa pendekatan. Namun selama ini, penjelasan teoritis tentang voting behavior didasarkan pada dua model atau pendekatan.,yaitu pendekatan sosiologi dan pendkatan psikologi (Asfar, 1996).
Dalam hal pendekatan psikologis, seperti namanya, pendekatan ini menggunakan dan mengembangkan konsep psikologi, terutama konsep sikap dan sosialisasi untuk menjelaskan pilihan karna pengaruh kekuatan psikologis yang berkembang dalam dirinya sebagai produk dari proses sosialisasi. Mereka menjelaskan bahwa sikap seseorang mempengaruhi pemilih.

3.2. INTERAKSI SOSIAL MELALUI DEBAT TERBUKA
Pada saat dilaksanakannya debat terbuka pemilihan presiden EM Universitas Brawijaya para calon kandidat menyampaikan visi dan misi kepada mahasiswa Universitas Brawijaya. Secara tidak langsung para calon kandidat telah melakukan interaksi sosial kepada mahasiswa Universitas Brawijaya. Disinilah terjadi hubungan timbal balik antara para calon kandidat dengan audiens. Interaksi yang terjadi bukanlah interkasi satu arah namun interaksi dua arah.
3.3. EMOSI YANG MUNCUL PADA DEBAT TERBUKA
Pada saat dilaksanakannya debat terbuka calon kandidat presiden EM Universitas Brawijaya tidak sedikit emosi yang muncul pada mahasiswa Universitas Brawijaya yang mendukung calonnya masing-masing. Pada saat calon kandidat presiden EM Universitas Brawijaya satu persatu menyampaikan visi dan misinya, para pendukung berteriak histeris, bagi para pendukungnya menyemangati calon kandidatnya sedangkan yang tidak mendukung menyorak-nyoraki sambil meremehkan satu sama lain. Itulah emosi yang ditimbulkan mahasiswa Universitas Brawijaya pada saat debat terbuka pemilihan calon kandidat EM Universitas Brawijaya.

3.4. PERSEPSI DAN SENSASI YANG MUNCUL DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Sensasi yang muncul di kalangan mahsiswa UB yang bermacam-macam menghasilkan presepsi yang bermacam-macam juga hal ini di sebabkan karena proses penerimaan informasi yang di lakukan mahsiswa yang juga berbeda-beda. Proses penerimaan informasi tersebut di pengaruhi banyak factor terutama factor pengalaman dan kendekatan. Misalnya saja ketika kita hanya dekat dan mengenal salah satu calon dari berbagai calon yang ada otomatis kita hanya meyakini calon yang kita kenal itu adalah yang terbaik padahal hal tersebut belum bisa kita pastikan karena kita belum menbandingkannya dengan calon yang lain.
Dari proses tadi akan menghasilkan presepsi yang berbeda-beda terkhusus pada masing-masing pendukung calon kandidat. Mereka akan berpendapat bahwa calon yang mereka calonkan itu lebih baik dibandingkan dengan calon-calon yang lain. Sehingga dari presepsi itu akan menghasilkan pandangan yang berbeda-beda dari masing-masing calon.

Tidak ada komentar: